Selasa, 03 April 2012

KOMUNIKASI: Pengertian komunikasI

KOMUNIKASI: Pengertian komunikasI: 2.1.1.       Pengertian Komunikasi Secara etimologi kata komunikasi berasal dari bahasa Latin, communicare yang berarti berpartisipasi atau ...

Pengertian komunikasI

2.1.1.      Pengertian Komunikasi
Secara etimologi kata komunikasi berasal dari bahasa Latin, communicare yang berarti berpartisipasi atau memberitahukan. Kata communis berarti milik bersama atau berlaku di mana-mana. Sekalipun kata komunikasi telah menimbulkan banyak kesukaran namun komunikasi dapat dipahami sebagai konsep yang serba makna. Artinya komunikasi mengandung berbagai makna, yaitu: (1) komunikasi sebagai proses sosial; (2) komunikasi sebagai peristiwa; (3) komunikasi sebagai ilmu; dan (4) komunikasi sebagai kiat atau keterampilan (Liliweri, 1997: 3).
Theodorson (1969) mengemukakan bahwa, “komunikasi adalah proses pengalihan informasi dari satu orang atau sekelompok orang dengan menggunakan simbol-simbol tertentu kepada satu orang atau satu kelompok lain. Proses pengalihan informasi tersebut selalu mengandung pengaruh tertentu” (Liliweri, 2005: 24).
Proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Adakalanya seseorang menyampaikan buah pikirannya kepada orang lain tanpa menampakkan perasaan tertentu. Pada saat lain seseorang menyampaikan perasaanya kepada orang lain tanpa pemikiran. Tidak jarang pula seseorang menyampaikan pikirannya disertai perasaan tertentu, disadari atau tidak disadari. Komunikasi akan berhasil apabila pikiran disampaikan dengan menggunakan perasaan yang disadari, sebaliknya komunikasi akan gagal jika sewaktu menyampaikan pikiran, perasaa tidak terkontrol.
Pikiran bersama perasaan yang disampaikan kepada orang lain oleh Walter Lippman dinamakan picture in our head, dan oleh Walter Hagemann disebut Bewustseinsinhalte. Sekarang yang menjadi permasalahan ialah bagaimana caranya agar “gambaran dalam benak” dan “isi kesadaran” pada komunikator itu dapat dimengerti, diterima, dan bahkan dilakukan oleh komunikan. (Effendy 2005: 11).